(How to be…) Kartini Masa Kini
Ø Seorangguru wanita, kebingungan karena keran di kamar mandi kelas rusak dan terlepas. Walhasil airnya menyembur tak terkendali. Akhirnya si ibu berinisiatif untuk meminta bantuan kepada penjaga sekolah untuk memperbaiki keran tersebut.
Guru: Pak, maaf nih, bisa tolong betulkan keran air dikamar mandi kelas saya?? Soalnya kerannya rusak, airnya nyembur-nyembur..
Pak penjaga: Oh.. silakan bu, gak apa-apa! (Si bapak segera bergegas ke kamar mandi untuk membantu membenarkan keran air yang rusak itu)
**Tidak lama kemudian, si bapak keluar sambil berkata: tuhkan bu, bohong yaa!
Guru: Emangnya bohong kenapa gitu pak?? (bertanyakeheranan..)
Pak penjaga: Yaa ternyata emansipasi bohong ya bu, nih buktinya…kalau urusan begini mah tetap minta tolong sama laki-laki!
Guru: hmm, iya.. (sambil senyum mikir…)
Pak penjaga: yaudah bu, saya permisi dulu yaa bu.. dah kelar kok.
Guru: Nghhh, iya iya pak.. Makasih banyak yaa! (setelah pak penjaga berlalu, guru ini kemudian berkata untuk dirinya sendiri…
Omongan si bapak Nampak simple, tapi..cukup reasonable…
Ø Seorangistri harus berdebat panjang dulu dengan suaminya, mengenai siapa yang akan menghadiri pertemuan –orang tua & guru- di sekolah anak mereka.
Istri : ayah, nanti sabtu.. ayah saja yaa, yang hadir ke sekolah si kakak, ibu kan ada janji dengan client..
Suami: bun, kan sabtu kemarin juga kita tidak jadi tamasyake Water Boom karena ibu mendadak ada kunjungan kerja ke luar kota.. Sabtu ini,giliran ayah yang ada urusan keluar kota dengan para rekan bisnis ayah. Ayah harap bunda bisa meluangkan waktu sejenak ke Sekolah kakak.
Istri: Ayah ini gimana sih! Ayah tahu kan posisi bunda di perusahaan itu sebagai apa??? Senior marketing yah! Masa gak memberikan teladan baik pada anak buahnya, kalo sampai bunda harus mangkir!
Suami: hey..hey bun, kan ayah tidak minta bunda untuk mangkir…tapi..-hadir sejenak- ke sekolah kakak.. setelah itu, bunda dengan client bunda… kan tinggal me-reschedule saja.. Hubungi sajaclient bunda dari sekarang.. ok?
Istri: Ayah.. tolong yaaa! Jangan pengen enak sendiri! Ayah aja yang –absen- dulu dari pertemuan dengan rekan bisnis! Beres kan?!?!?
Ayah: MasyaAllah bun… ini kan untuk anak kita juga.. jangan keterlaluan lah bun..
Istri: Pokoknya, bunda sibuk! Titik.
Ø Dua orang yang saling berteman baik, sedang berjalan bersama menuju rumah mereka masing-masing. Di perjalanan cukup terjadi percakapan yang menarik, karena salah satu diantara mereka tertarik untuk –memenuhi- tawaran pekerjaan dari salah seorang kenalannya..
Remaja A: Ran, kok dikau senyum-senyum melulu dari pas tadi kita bubar sekolah??
Remaja B: hehehe, ah enggak apa-apa!
Remaja A: ihhh, bokis (bohong) luw!! Ada apa sih?? Kok gak cerita-cerita gitu.. pengen tau dong!
Remaja B: kepo deh! Pengen tau aja..atau pengen tau banget?! Hihi..
Remaja A: pengen tau banget…tingkat dewa! Ayoo dong sekarang cerita…..
Remaja B: haha, oke deh.. kasian liat wajah memelasmu! Hmm,jadi gini! Bentar lagi..gue bakalan tenar! Terkenal, sejajar seleb.. xixixixi
Remaja A: waaah!!! Mau jadi artis nih??keren banget.. Ehh,tapi apa-an dulu nih??hehe
Remaja B: Hmm, gue nerima tawaran seorang temen, katanya sedang butuh model buat majalah dewasa ******. Kan lumayan juga tuh –fee- nya,gue bisa gonta-ganti HP..beli2 baju n sepatu model terbaru… ahh, banyak deh impian gue! Kalo gue dah punya mobil sendiri, lu bisa nebeng kok! Haa.
Remaja A: Astagfirullah… Ran. Gue saran biar lu bisa pikirin lagi keputusan lu..please! iyaa, gue tau mungkin honornya besar banget.. lu juga punya banyak impian,tapi..kan caranya masih banyak yang lebih baek..
Remaja B: Ahhh, kok jadi ceramah lu May! Gak usah dehatur-atur idup gue.. Jaman sekarang kan dah beda, termasuk cewek-cewek sekarangjuga dah lebih bebas untuk berekspresi! Milih profesi yang kita suka! Jangan-jangan lu ngiri lagi??
Remaja A: MasyaAllah.. bukan gitu Ran.. Gue Cuma sayang sama lu, jadi gue ngomong gini!
Remaja B: Ahh, sayang-sayang… Bull****. Nyesel gue cerita ma lu! Reseh! (sambil berjalan lebih cepat, setengah berlari)
Remaja A: eh…eh, Ran! Tunggu.. jangan marah.. Ran… Ran..(mencoba mengejar langkah temannya itu..)
Ø Dua orang sahabat sedang berbincang di sebuah Caffe, seusai mengikuti perkumpulan rutin – Persatuan Aktivsi Feminis Ekstrimis-. Mereka mulai mengalami–pergeseran nilai-…
X: Bener juga yaa, kata siapa perempuan kerjaannya Cuma–diem di rumah-. Toh makin kemari, makin keliatan bahwa kemampuan perempuan kadang melebihi kapasitas laki-laki.
Y: Sepakat sob! Hmm, sekarang udah mulai terbukti bahwa perempuan bukan –mahluk- kelas kedua lagi. Sebel banget kalo udah liat perempuan diinjek-injek harga dirinya! Bahkan sama suaminya sendiri..
X: Hahaha, ehh Non, sekarang kan udah banyak yang kebalik kondisinya!
Y:Maksud??
X: Iya, kan dah banyak juga kali perempuan yang jadi –pahlawan- keluarga.. Ehh,malah bisa ngalahin gaji suaminya! Haha. Keren gak tuh! Sampe2 suaminya gak bisa semena-mena..
Y: Hehe, iya juga ya! Btw, kita daritadi ngomongin tentang–rumah tangga- orang mulu yaa?? Hahaha, padahal kita kan sama-sama masih free!Hihi
X: Ahh, kalo saya sih..jadi gak kepikiran kearah sana… Toh,dengan –single- pun kita bisa survive! Ini emansipasi Sob!
Y: Yup, yup.. saya juga gak ma rela deh jadi . Kan kalo jadi istri kudu patuh sama suami…. Enggaaaak banget dah!
X: Yeah! Kan gak sesuai ma prinsip kita…
Y: Yoi, fren!!!
> Helloooo!!!Apa sih emansipasi?? Apa seperti gambaran beberapa percakapan tadi?? Apa
seperti itu kah KARTINI masa kini??
> Apakah emansipasi itu diaplikasikan dengan.............
menghabiskan separuh waktu di luar rumah tanpa peduli keluarga?
menolak untuk patuh kepada suam?tidak mau melakukan tuntutan kodrati, bahkan kaidah syar’i?
sengaja –merendahkan- nilai dan harga dirinya sendiri?
Hmm, coba teman-teman bandingkan dengan kiprah beberapa tokoh di bawah ini……
Zainab Binti Jahsy
-
- Berhati lembut, penyayang dan suka menolong
- Memiliki keahlian dan keterampilan yang banyak.
- Ahli sedekah,sehingga diriwayatkan :
Aisyah: “ Ternyata tangan terpanjang diantara kami adalah Zainab, sebab ia sudah biasa berusaha dengan tangannya sendiri dan bersedekah.” (HR. Muslim)
Rufaidah binti Sa’ad
-
- Perawat Islam pertama sejak zaman Rasul ( abad ke-8 SM)
- Teladan, baik dan empati, organisatoris, pemimpin dan motivator.
- Turut memecahkan masalah sosial
- Sukarelawan di perang : Badr, Uhud, Khandaq dan khaibar.
- Pencetus Rumah Sakit lapangan (berupa tenda)
- Pencetus sekolah keperawatan
Hj Wirianingsih (Bu Wiwi)
Hal Spesial : Ibudari 10 anak penghafal Al-Quran
Kiprah :
Ibu yang inspiratif bagi anak-anaknya (teladan dan inspiratif)
Madrasah pertama bagi anak-anaknya (Blueprint orang tua,Visi Keluarga)
Memiliki peran sosial yang banyak (Ketum Salimah, Presidium BMOIWI, Ketua Aliansi Selamatkan Anak/ ASA, Staf Departemen Kaderisasi DPP parpol Islam)
Aktivis ketika masih menjadi pelajar dan Mahasiswa ( PII dan HMI)
Asma Nadia (Asmarani Rosalba)
Hal spesial : penulis yang telah melahirkan karya-karya yanginspiratif.
Misal: Buku Rembulan dimata Ibu à mendapat penghargaan sebagai buku remajat erbaik versi IKAPI (2001), Novel Dialog Dua Layar à karya yang membuat beliau dinobatkan menjadi penulis terbaik dari IKAPI (2002)
Hal menarik dibalik fakta :
Ø Gemar sekali membaca (sehari min.1-2 buku, bila sedang semangat 3-4 buku sehari)
Ø Bisa membaca buku setebal 400-500 halaman dalam waktu 3 jam.
Ø Kegemarannya inilah yang sebenarnya menghantarkan ia menjadi seorang penulis.
> So,Kartini masa kini adalah…
- Dia yang mampu memberikan kontribusi untuk kehidupan
- Dia yang berani berbeda demi kebaikan dan kebenaran..(dengan catatan,,gak melanggar aturan agama dan hukum yaa..he)
- Dia yang melakukan langkah-langkah inspiratif dan solutif untuk lebih memuliakan peran wanita
Pada dasarnya Allah menciptakan Laki-laki dan perempuan adalah untuk saling melengkapi satu sama lain, bukan untuk saling mengungguli…
> Semoga kita semua lebih -bright- lagi memaknai emansipasi wanita!
Untuk saudari2ku: Selamat berkarya, selamat melakukan aksi nyata.. untuk menjadi inspirator, tidak hanya pada sesama wanita, namun sesama manusia, di seluruh dunia! Aku, kamu, mereka dan kita semua …InsyaAllah pasti BISA!!! :D
Wallahu'alam bishawab...

0 komentar:
Posting Komentar