Senin, 06 Januari 2014

PREMIER LESSON’s

0

Bismillah..



PREMIER LESSON’s

Saya pernah mengalami suatu fase dimana saya amat “resah” bertemu dengan hari esok. Why? Karena saya membayangkan akan kembali bertemu dengan “sekelompok anak” yang membuat saya merasa terancam. Hampir setiap hari dalam tahun tersebut saya dihantui rasa demikian. Paranoid yang kadang melemahkan tujuan. Padahal, bila saya rasionalisasikan lagi..mereka itu adalah anak-anak, hanyalah anak-anak!
Masya Allah, saya akui merasa sangat kewalahan di tahun pertama saya mengajar. Saya belum “lihai” untuk mengkondisikan kelas, including penghuninya. Selalu merasa salah langkah, kadang jadi salah tingkah. Hari demi hari berganti, waktu pun terus berlalu..lambat laun saya mulai adaptif. Saya mulai dapat meraba situasi, memahami “does and doesn’t” . 

Titik pencerahan awal yang saya dapatkan adalah, mulailah sesuatu dengan “husnudzan”, berprasangka baik. Termasuk ketika hendak memulai pekerjaan, memulai mengajar dan mendidik anak-anak. Kurang lebih, apa yang kita pikirkan dapat memicu “alam” untuk bereaksi serupa. Ketika saya mencoba bertemu dengan anak-anak, saya kondisikan hati saya terlebih dulu untuk rileks dan senang. That’s quite works!

Kalaupun ternyata reaksi anak tidak sesuai dengan yang kita harapkan, setidaknya saya memang sudah menyiapkan hati yang senang tanpa beban, sehingga apapun yang saya hadapi terasa lebih ringan. Energi saya tidak terbuang percuma karena “ketakutan-ketakutan” yang belum tentu terbukti atau bahkan tidak sesuai sama sekali. Apalagi ketika menyadari bahwa guru adalah orang dewasa yang seharusnya memang lebih bisa memahami kondisi anak-anak didiknya. Masak iya, saya yang harus memaksa anak untuk memahami kondisi saya..its sound funny

Subhanallah, belajar pun bisa dari siapa saja tidak terkecuali anak didik kita. Natural mereka dalam bertutur kata dan bertingkah laku, membuatku belajar banyak apa arti ketulusan dan kejujuran. Anyway, bagaimanapun “kondisi” mereka..saya tidak bisa mengguggat, karena inilah tugas selaku pendidik, menanamkan nilai kebaikan kepada anak-anaknya. Meskipun, saya akui bahwa di tahun perdana saya mengajar, porsi terbesar pembelajaran saya adalah bagaimana agar saya tetap survive dengan berbagai tantangan yang saya hadapi dan survive dari tantangan dengan hati yang tetap tenang.
Perjuangan masih terus berlanjut kawan!!! Ganbatte.. ^^v

0 komentar:

Posting Komentar

sealkazzsoftware.blogspot.com resepkuekeringku.com