Kamis, 20 Februari 2014

Feed Back of MY SACRIFICE

0


Bismillah…
Feed Back of MY SACRIFICE

Tidak semua pengorbanan bisa mendapatkan feedback sesuai harapan. Bahkan ketika kita merasa sudah all out dalam memberikan segalanya. Pun yang terjadi pada orang tua dan anak. Sering kali, suatu masalah berawal dari segala yang tidak proporsional, entah “kekurangan” atau terlalu berlebihan. Kondisi yang relevan dengan judul dari artikel ini adalah tentang kasih-sayang yang kurang proporsional. Kasih sayang yang berlebihan, berujung pada sikap memanjakan. Kombinasi antara perasaan terlalu sayang, terlalu khawatir sehingga orang tua  menjadi –over protective-. Namun, tahukah? Saat kita memanjakan anak dan selalu memberikan segala kemudahan, maka berarti kita mempersiapkan serentetan ‘kesulitan’ bagi mereka di masa yang akan datang.
Di samping mental anak menjadi kurang mandiri, belum tentu juga segala yang diberikan akan berbalik –indah- pada orang tuanya. Apa Anda berpikir bahwa dengan memanjakan anak, maka anak “akan memberikan hal yang sama” kepada orang tuanya??. One day, justru anak akan menggugat kepada orang tua mereka “mengapa saya tidak bisa melakukan apa-apa seperti teman lainnya?”, “kenapa ayah-bunda tidak ajarkan Aku tentang ini, itu, anu, dsb…?”, “kok Aku diledek sebagai anak cengeng sama teman-teman, mereka jadi males main sama Aku…”, dll.
Pada akhirnya situasi ini akan menyebabkan beban psikologis bagi sang anak, karena merasa tidak terampil dalam kehidupan. Terampil disini, bukan hanya dimaknai seputar kecakapan teknis dalam melakukan suatu pekerjaan (hard skill), tapi terkait juga dengan soft skill, seperti: kematangan emosional, kemampuan interaksi, ketahanan dalam menghadapi konflik, dsb. Oleh karenanya, tidak jarang anak-anak malah menjadi –sebal- kepada orang tuanya atau malah membenci dirinya sendiri.
Bahkan, ketika beranjak dewasa..anak bisa saja tidak begitu peka dengan kesulitan orang tuanya. Yaa, karena sejak kecil mereka tidak terbiasa untuk belajar “berjuang”…tidak terbiasa untuk menemui kesulitan, tidak terbiasa untuk berempati. Rasa egois, akan menjadikan hati seseorang menjadi keras..bahkan bebal. Mana bisa kita menghargai orang yang sudah susah payah membersihkan rumah, sementara kita tidak pernah/tidak terbiasa melakukannya. So that, bisa jadi, ketika usia orang tua semakin beranjak senja dan anak beranjak dewasa, kehidupan tidak akan berubah. Dalam arti: orang tua akan tetap “kerepotan”, karena tetap harus melayani “anak kesayangannya”. Namun..miris, sang anak –tidak ngeh- dengan kepayahan orang tuanya.
Pada kondisi tersebut, anak seolah seperti –sosok yang durhaka-. Akan tetapi, kita tidak bisa mempersalahkan kondisi anak yang seperti ini. Why? Karena anak adalah bentukan dari orang tuanya! Bagi para orang tua, hendaknya introspeksi diri terlebih dahulu tentang apa saja yang terjadi pada anak-anak kita. Maka, sedari kecil bimbinglah anak untuk terbiasa “bekerja-sama”..membangun rasa empati dengan melibatkan mereka pada MISI-MISI KECIL yang inshaa Allah kelak berdampak besar bagi kehidupan mereka.
Hal penting yang harus selalu kita ingat adalah, kenalkan anak dengan dien-nya. Didiklah anak sesuai dengan tuntunan Islam. Saya amat sangat berkeyakinan, ISLAM itu dapat merubah segalanya. Seorang anak yang merasa “kurang kasih sayang”semasa ia kecil, bisa meredam dendam dan benci kepada orang tuanya karena ia tahu bahwa “birul walidain” adalah amalan yang Allah utamakan. Bahkan bagaimanapun “jahatnya” orang tua kita, tetap harus kita muliakan. Orang tua pun demikian, ketika paham dengan ajaran Islam..maka Inshaa Allah akan senantiasa berupaya BERUBAH menjadi lebih baik demi membentuk generasi yang madani.
Dalam Islam, ketika setiap amalan baik dilakukan dengan ikhlas karena Allah semata, maka Inshaa Allah tidak akan ada yang tersia (termasuk kebaikan orang tuapada anak, atau sebaliknya). Akan tetapi, alangkah lebih baik lagi apabila setiap amalan yang kita lakukan, tidak hanya sekedar baik..namun juga BENAR (caranya) dan bijaksana. Pun dalam menyanyangi anak-anak kita. Menyayangi sekaligus mendidik. Semoga kita semua dapat menjadi orang tua yang sesuai dengan tuntunan dien ini, ISLAM…rahmatan lil ‘alamiin. Allohumma Aamiin.. 

0 komentar:

Posting Komentar

sealkazzsoftware.blogspot.com resepkuekeringku.com