Bismillah…
BERUBAHLAH….
Semua
 orang pasti tidak mau berdiam diri pada kondisi yang sama, selalu ingin 
progresif dan menggapai capaian yang lebih baik lagi. Intinya 
“everybody’s changing”..(dilagu Keane.. J). Tandanya, semua bisa berawal
 dari niat baik/ good will.. Setidaknya, kita mempunyai kesadaran dan 
keinginan terlebih dahulu. Keinginan apa? Keinginan untuk melakukan 
perubahan (ke arah yang lebih baik tadi).
It was so 
funny, kalau kita mengharapkan suatu –kondisi yang lebih baik-, tapi kita
 tidak ada usaha untuk mewujudkan itu semua. How the way? How to start? 
Yup, setelah ada keinginan/niat (yang kuat)..maka sambunglah dengan 
ikhtiarnya (yang giat),salah satunya adalah dengan mencari ilmu. 
Tapi..tidak hanya sekedar –berhenti-di titik mencari ilmu, upayakan 
seoptimal mungkin agar kita bisa memahami-meyakini lalu berbuah pada 
tindakan..dan bila kita konsisten, maka Insya Allah akan menghasilkan si 
–perubahan- yang kita harapkan sebelumnya.Bila bicara tentang perubahan,
 maka kondisinya adalah yang awalnya banyak“minus”..maka kita berharap 
berubah untuk menjadi banyak “plus”. Termasuk,tentang diri sendiri, mau 
masalah karier..prestasi, atau bahkan sikap diri (kekurangan diri dalam 
hal sifat/ karakter).
Coba kita listing apa saja 
kekurangan kita (bukan yang terkait fisik yaa..), entah itu kebiasaan, 
watak/karakter, dsb. Misal: saya amat pendiam, saya rendah diri,saya 
mudah tersinggung, saya mudah marah, saya penakut…dll. Pernah gak 
sih,bertanya seperti ini: kok saya gini yaa? Awalnya kenapa yaa? Kok 
saya beda ya?Kok saya gak bisa –begini/begitu yaa? Apa yaa, yang salah 
ma diri saya sampai akhirnya jadi kayak gini?? Dan..pertanyaan sejenis 
lainnya.
Kita memang tidak bisa menyalahkan orang lain 
atas kondisi tersebut (apalagi kalau dikaitkan dengan masalah takdir), 
namun tidak dipungkiri pula bahwa –minus- tersebut bisa saja –terbentuk- 
karena faktor eksternal di sekitar kita, misalnya pola asuh dan pola 
didik yang kurang tepat yang pernah kita terima. Toh, segala sesuatu pun 
ada yang terjadi karena semata-mata –kodrati- (misal: fisik kita, 
termasuk ttg anak yang memiliki keterbatasan fisik atau keterbelakangan 
mental) dan adapula yang dicapai melalui ikhtiar yang kita lakukan, salah
 satunya yaa tentang pengasuhan dan pendidikan anak.
Yup,
 pola pendidikan/pengasuhan amat sangat berpengaruh terhadap pembentukan 
karakter anak di masa depan. Btw, apakah kita senang dengan listing 
kekurangan tadi??Bisa dipastikan, kita tidak senang bila listing 
tersebut selalu melekat padadiri kita pribadi, lalu apa kita juga rela 
bila listing tersebut ternyata ada pada anak kita?? PASTI jawabannya 
TIDAK.. Bila kita menjawab TIDAK, maka seperti paragraph di awal..kita 
harus melakukan perubahan!
 Maka apakah kita tahu apa 
yang harus kita lakukan agar mencetak generasi-generasi yang unggul dan 
tangguh?? Membentuk seorang anak yang pemberani, penuh semangat, 
berinisiatif, punya rasa ingin tahu yang besar, mengerti akan tanggung 
jawab, dapat peduli dan berempati..dsb.Insya Allah karakter positif 
tersebut dapat kita bentuk pada anak-anak kita..sehingga menjadi 
inherens. Bagaimanakah caranya?? Maka kembali pada pernyataan ini: 
carilah ILMU nya..(pahami-yakini-lakukan dan berubahlah..di mulai dari 
diri sendiri).Tidak ada kata terlambat!!!
To be continued…………….        (dengan tematik yang beragam…InsyaAllah)      
                    
-salamperkenalan: Parendu- 

0 komentar:
Posting Komentar