Senin, 06 Januari 2014

Kado di hari KARTINI: Main Stream (arus utama)

0

Kado di hari KARTINI: Main Stream (arus utama)

Bismillah….

Pernah dengar istilah –PUK- Peng-arus Utamaan Keluarga dan –PUG- Peng-arus Utamaan Gender?? Ternyata syariat islam, tidak cocok dengan –isu gender- lho..(ceritanya, saya mencoba men-sari-kan materi dari suatu seminar). Mengapa? Karena dengan adanya PUG, ternyata membuka peluang yang lebih luas untuk Lesbi, Biseksual, Homo, Transgender. Gender itu, pada dasarnya akan mengacu pada –perasaan- dan –pilihan- setiap manusia. Bukan berdasarkan –anugerah kodrati- (ketentuan Allah).

Jadi, dengan demikian sangat membuka peluang terjadinya penyimpangan-penyimpangan. Misal: dalam –teori- gender, seorang anak kecil harus diberikan mainan yang –netral- terlebih dulu, dan tidak mengarah pada –jenis kelaminnya- (tidak menganggap penting penguatan karakter berdasarkan jenis kelamin).

Begini…. seorang anak laki-laki sah-sah saja ketika diberikan mainan –boneka Barbie- atau masak-masakan, atau seorang perempuan dibelikan mainan robot-robotan, pistol/senapan. Ketika si anak ternyata nyaman dengan mainan perempuan (boneka, masak-masakan, dsb), meski dia adalah seorang laki-laki…maka si anak berhak untuk menentukan pilihan bahwa ia memilih untuk tetap menjadi seorang laki-laki atau lebih nyaman menjadi seorang perempuan. Jadi, -identitas diri- itu masih bisa dikompromi berdasarkan –kenyamanan- tadi.
Bila sudah begini, pastinya akan mengundang –fitnah- besar-besaran. Inilah sebabnya di beberapa Negara luar yang –menjunjung tinggi- gender, menghalalkan perkawinan sesama jenis..bahkan diatur dalam konstitusi. Nah, bila ada –penentangan-, maka pihak penentang tersebut bisa dikatakan sebagai –penindas HAK ASASI MANUSIA-.

Biasanya, bila berbicara tentang gender akan terkait juga dengan emansipasi wanita. Sementara sejauh ini, frame ttg emansipasi (yang terkadang masih salah kaprah)..hanya membuat wanita (seolah) tersadarkan bahwa mereka benar-benar –mahluk- yang termarginalkan. Semangat yang muncul, terkadang adalah semangat yang bersifat –revenge-.

Oleh karenanya, imbas dari emansipasi yang –bablas- tersebut adalah –keluarga- yang menjadi victim. Keluarga yang terabaikan.. suami-istri yang tidak harmoni.. anak-anak yang –salah asuhan-.. Padahal, we need to know that, dari rumah lah…Negara ini bisa berdiri kuat. Rumah adalah –karantina- dasar dalam membentuk SDM yang berkualitas. Keluarga –pecah-…Negara pun akan –bermasalah-..karena SDM yang terbentuk adalah manusia yang.. –payah- !

So, Indonesia… mau pilih yang mana??? PUK atau PUG?? –tapi jangan galauuu- ;)
The last: Lets make Indonesian strong from home… ^^v

Wallahu’lalam Bishawab….

0 komentar:

Posting Komentar

sealkazzsoftware.blogspot.com resepkuekeringku.com