Jumat, 19 September 2014

Parenting? Penting!

0

"Parenting? Penting! "


Ada peristiwa-peristiwa MENARIK, yang kadang membuat nalar kita terstimulus utk brpikir.. Hati kita tergugah utk bisa 'sedikit' peduli.. Berputar-putar dgn sederet pertanyaan. Mencoba mncari jawaban.. Kemudian menata jawaban itu mnjadi sebuah kesimpulan. Kesimpulan smntara yg mgkn blm tntu mjadi kebenaran.. Namun, bsa pula mnjadi setitik pencerahan.

Saya baru teringatkan kembali, oleh kalimat "Jangan merasa cukup hanya menjadi orang BAIK, tapi juga harus menjadi orang yang ber-ILMU.." (dan tentu saja beriman..). Kalimat ini bisa saya sambungkan dgn suatu peristiwa yg menurut saya "menarik" tadi. Yup, saya sudah "bertemu" dgn peristiwa menarik terkait parenting.

Kita semua, pasti tidak akan menyangkal bahwa teladan adalah bahasa yang paling efektif. Namun, perlu kita ingat juga..bahwa keteladanan pun butuh penjelasan, butuh arahan, butuh pemahaman. Apalagi terhadap anak kecil, amat penting bagi orang tua untuk menjelaskan alasan dari setiap tindakan.

Beberapa kali saya menemukan kasus serupa. Keteladanan tnpa dipahamkan. Atau, semacam kebaikan yang tidak "diwariskan". Suatu perbuatan baik, yang sudah dilakukan oleh orang tua..namun tidak ditransformasikan kepada anak-anaknya. Walhasil, keluarga seperti ini cenderung akan seragam kondisinya. Pihak orang tua akan lebih sering menjadi "pemeran utama". Sedangkan anak-anak, hnya figuran yg tersisihkan.

Bisa jadi atas dasar sayang, bisa jadi atas dasar tidak tega, bisa saja karena orang tua merasa "masih kuat dan masih bisa", dsb. Misalnya: orang tua rajin shalat, tapi anaknya tak dibangunkn shalat shubuh, karena khawatir istrhat sang anak trganggu. Atau, sang ortu amat exist, bnyak peran dan kntribusinya. Tapi di sisi lain, lupa utk mengajarkan anaknya percaya diri..bahkan sekedar menyambut tamu yang datang ke rumah. Seorang ibu yg jago masak dan menata rumah, namun tdak mberikan ksmpatan bgi anaknya utk memiliki ktrampilan yg sama. Yang ada, sang ibu lbh memlih sibuk sndiri dripda dibantu, karena khawatir hasilnya tak sesuai harapan. (sebab, ortu kadang menuntut kesempurnaan dari anaknya..)

Contoh di atas, hnya secuil dari kenyataan di lapangan. Hal-hal seperti inilah yang dinamakan "kebaikan yang menjerumuskan." Orang tua sibuk berbuat kebaikan, namun lupa memberikan anak-anaknya sebuah pendidikan. Jadi, yg ingin saya tekankan disini adalah: "saat orang tua baik, anaknya belum tentu baik juga." Ortu2 tsb memang baik, namun bisa jadi blum cukup ilmu. Yup, bisa saja orang tua berpendidikan tinggi, berpengetahuan agama banyak..namun tnyata belum pnya ckup ilmu perihal mendidik anak-anak mereka. Istilah kerennya, ilmu parenting.

Bagi saya sbgai umat Islam, akan cnderung memilih islamic parenting. Artinya, keilmuan parenting umum n kontemporer yang menjadi padu dgn ilmu keislaman. Sebab, syariat Islam itu justru sbgai "induk" dari setiap ilmu. Ilmu masa kini hnyalah hsil pengembangan. Inti dan awal dari islamic parenting sndiri adalah menanamkan AQIDAH kepada anak-anak kita. Buatlah anak-anak paham bahwa Allah segalanya. Bahkan cinta Allah itu lebih besar daripda cinta orang tua kepada anaknya. Tanamkan rasa cinta n rasa takut yang karenaNya..

Anak-anak itu butuh dididik, dipahamkan. Iman saja tidak bisa "sekonyong-konyong" diwariskan..begitupun dengan kebaikan. Sebab, ada suatu proses didalamnya. Anak nabi Nuh, anak nabi Luth..apakah merka otomatis mewarisi keimanan ayahnya? No! Namun, utk kasus ini..para nabi trsbut bkan tdk bisa mendidik anak..sebab upaya maksimal pun telah mreka lakukan. Krna anak para nabi tersebut telah dewasa, maka kasus ini masuk pada ranah "pilihan hidup".

So, ternyata menjadi orang tua yang baik (untuk diri sendiri) saja tidak cukup.. Jadilah orang tua yang mampu mentransfer kebaikan itu kepada anak-anak kita, dengan mendidik mereka juga. Bila kebingungan bagaimana caranya, tandanya ilmu kita yang memang masih harus di up-grade.. Gali dan pelajari kembali ilmu tentang pengasuhan anak, PARENTING..agar keteladan kita tak tersia dan menghasilkan jejak nyata.

"Janganlah engkau meninggalkan GENERASI yang LEMAH di belakangmu."

*semoga bermanfaat

0 komentar:

Posting Komentar

sealkazzsoftware.blogspot.com resepkuekeringku.com